1. BOBOTNYA LEBIH RINGAN
Sekitar
130-150kg/m2 dibandingkan dengan beton 288 kg/m2. Ini karena Keraton
memiliki rongga didalam dan material pembentuknya adalah tanah liat. Bobot yang
ringan ini menyebabkan beban strukur yang didukung oleh kolom bisa dihemat.
Selain itu, keuntungan bobot yang ringan akan memperkecil gaya gempa yang diterima
oleh stuktur bangunan. Ini berarti bila mengalami keruntuhan, lantai tidak akan
runtuh dalam bentuk lempengan besar dan berat tetapi dalam bentuk lempengan
kecil-kecil.
2. EKONOMIS DIBANDINGKAN DENGAN BETON
Dak beton
dibentuk dari pasir, batu pecah dan semen kemudian diberi tulangan baja. Bila
menggunakan keraton, maka pemakaian beton dapat dihemat hingga 60%. Ini karena
pengecoran beton hanya dilakukan pada lapisan diatas keraton (setebal 1-3cm)
dan celah antara satu keraton dengan keraton lainnya. Tulangan baja yang
digunakannya pun juga lebih sedikit karena menggunakan sistem tulangan searah.
Secara mandiri dapat berfungsi sebagai perancah tetap, dipasang tanpa perlu
pembongkaran. Jadi jelas dari segi perancah ada penghematan.
3. CEPAT PELAKSANAANYA
Bila menggunakan
beton, plat/dak lantai harus diberi bekisting untuk menahan cetakannya.
Sedangkan dengan keraton anda tidak perlu menggunakan cetakan dan bekisting
dalam jumlah yang banyak. Bekisting hanya diletakkan pada ujung tumpuan balok.
Karena keuntungan ini, anda dapat membuat plat/dak beton tanpa harus membongkar
atap rumah keseluruhan terlebih dahulu. Tidak hanya itu, bila rumah anda
dibangun dari awal dengan menggunakan bekisting yang minim, pekerjaan finishing
di lantai bawah dapat segera diselesaikan tanpa harus menunggu selesainya
pembuatan plat/dak beton di atasnya.
4. ISOLATOR PANAS DAN BUNYI
Rongga didalam
bata keraton ini juga memberikan keuntungan tambahan yaitu dapat meredam panas
dan bunyi karena berfungsi sebagai isolator.
5. ARTISTIK BILA DI"EKSPOSE"
Seperti sering
kita lihat pada bangunan bata ekspose yang artistik, hal itu berlaku pula pada
bata keraton.